Tuesday, October 21, 2008

Pemantauan Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah

Pemantauan kualitas air permukaan dilakukan 3 bulan sekali. Frekuensi pemantauan akan berubah sejalan dengan berkembangnya proyek. Terdapat 21 titik pengambilan sampel air permukaan di sekitar lokasi deposit Anjing Hitam; dan 4 titik di aliran-aliran sungai di sepanjang jalan Sidiakalang-Parongil. Analisis kualitas air dari sampel-sampel ini dilakukan terhadap parameter-parameter utama dan mengacu kepada Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 di laboratorium luar yang terakreditasi.




Pemantauan kualitas air tanah juga dilakukan 3 bulan sekali. Di areal akomodasi Tombak Manjolor terdapat 1 sumur pemantauan dan di lokasi akan dibangunnya Fasilitas Penampungan Tailing (TSF) Bondar Begu terdapat 2 sumur pemantauan. Data yang diperoleh akan dijadikan rona awal untuk lokasi-lokasi tersebut. Jumlah sumur-sumur pemantauan akan bertambah sesuai dengan berkembangnya proyek.

Pemantauan fisik dan hidrologi dilakukan sekali seminggu untuk beberapa titik seperti outlet gorong-gorong, Lae Julu dan aliran-aliran dari lokasi rencana pembangunan TSF. Untuk parameter yang cepat berubah seperti pH dan suhu dilakukan pengukuran di lapangan dengan menggunakan portable water analysis equipment.



Laboratorium Internal



Untuk mendukung analisa cepat khususnya kandungan padatan tersuspensi (TSS) terutama mempersiapkan pemantauan saat pembangunan Fasilitas Penyimpanan Tailing, maka sebuah laboratorium analisa dipersiapkan di Parongil. Laboratorium ini menyediakan pengukurun asiditas dan alkalinitas, TSS, TDS, pH dan conductivity. Pelatihan-pelatihan internal diberikan terus menerus kepada Teknisi Laboratorium untuk pengembangan sumber daya manusia



Pengelolaan Sampah
Prosedur Informasi Lingkungan (EIP05) tentang Pengelolaan Sampah telah dibuat dan disosialisasikan ke beberapa divisi sebagai acuan dalam menangani sampah yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan PT. DPM. Dengan berpegang pada konsep 3R (reduce, reuse, recycle) PT. DPM berusaha meminimalkan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah terhadap lingkungan. Percobaan-percobaan pembuatan kompos dari sampah-sampah organik sedang berjalan dan terus dikembangkan sebagai bagian dari komitmen PT. DPM terhadap Kebijakan Nasional tentang Pengelolaan Sampah. Beberapa EIP lainnya juga telah dipersiapkan untuk menyampaikan informasi tentang lingkungan kepada karyawan dalam bentuk e-Flash antara lain ENVIP01 tentang Pengendalian Hidrokarbon dan ENVIP02 tentang Perlindungan Lingkungan.

Kestabilan Lereng dan Pengendalian Erosi

Hingga saat ini kegiatan pembukaan lahan oleh PT. DPM hanya berupa pembukaan badan jalan akses tambang sepanjang 3.5 km dan pada beberapa lokasi pengeboran.




Untuk menstabilkan lerengan dan mencegah erosi serta meningkatkan kualitas tanah telah dilakukan revegetasi dengan tanaman-tanaman penutup dari jenis Centrosema pubescens, Calopoginium mucunoides, Mucuna cochinchinensis, Pueraria javanica dan tanaman peneduh dari spesies Calliandra di sepanjang lerengan jalan akses tambang PT. DPM.


Revegetasi lerengan

Untuk mendukung perencanaan revegetasi, PT. DPM telah membangun tempat pembibitan (nursery) untuk membibitkan berbagai jenis tanaman peneduh dan tanaman inti. Kegiatan pembibitan tanaman inti dari jenis-jenis tanaman lokal seperti durian, petai, melinjo dsb. telah mulai dilakukan. Tanaman-tanaman ini akan ditanam di sepanjang jalan akses tambang.

Pada bekas lokasi pengeboran, PT. DPM telah melakukan rehabilitasi dengan tanaman meranti (Dipterocarpaceae) yang bibitnya didapatkan dari hutan-hutan sekitar lokasi. Pertumbuhan tanaman-tanaman ini terus dipantau dari waktu ke waktu.




pembibitan Calliandra sp.

LAE SOPOKOMIL WEIR